
Contents
Apa itu Bunga Lawang?
Apa itu bunga lawang? – Bunga lawang adalah bunga yang tumbuh di pohon cengkeh (Syzygium aromaticum). Bunga ini memiliki warna merah muda dan tumbuh dalam kelompok yang kecil. Setelah bunga mekar, bunga ini akan berubah menjadi buah yang biasa disebut sebagai “bunga cengkeh”. Bunga lawang memiliki aroma yang khas dan digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai produk, seperti minyak esensial, obat-obatan, kosmetik, dan bumbu dapur. Di beberapa negara, seperti Indonesia, bunga lawang juga digunakan dalam upacara adat atau tradisional sebagai simbol keberuntungan atau kebahagiaan.
Cara menanam bunga lawang

Cara menanam bunga lawang – Untuk menanam bunga lawang, Anda memerlukan bibit atau biji cengkeh yang dapat dibeli dari toko pertanian atau nursery. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menanam bunga lawang:
1. Pilih lokasi yang sesuai
Bunga lawang tumbuh dengan baik di tanah yang gembur, berdrainase baik, dan kaya akan bahan organik. Lokasi yang terkena sinar matahari penuh atau setengah matahari juga disarankan.
Memilih lokasi yang sesuai sangat penting dalam menanam bunga lawang. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih lokasi untuk menanam bunga lawang:
Iklim: Bunga lawang tumbuh dengan baik di daerah dengan iklim tropis atau subtropis yang memiliki suhu antara 20-30 derajat Celsius dan kelembaban yang tinggi. Pastikan lokasi yang dipilih memiliki iklim yang sesuai untuk pertumbuhan bunga lawang.
Pencahayaan: Bunga lawang membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pastikan lokasi yang dipilih terkena sinar matahari penuh atau setengah matahari.
Ketersediaan air: Pastikan lokasi yang dipilih memiliki ketersediaan air yang cukup untuk pertumbuhan bunga lawang. Tanah yang tergenang air dapat menyebabkan kerusakan pada akar tanaman.
Kondisi tanah: Bunga lawang tumbuh dengan baik di tanah yang gembur, berdrainase baik, dan kaya akan bahan organik. Pastikan tanah di lokasi yang dipilih memenuhi kriteria tersebut.
Jarak dari sumber polusi: Hindari menanam bunga lawang di dekat sumber polusi seperti jalan raya atau pabrik. Polusi udara dapat mengganggu pertumbuhan bunga lawang dan memengaruhi kualitas bunga yang dihasilkan.
Aksesibilitas: Pastikan lokasi yang dipilih mudah dijangkau untuk melakukan perawatan seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat memilih lokasi yang sesuai untuk menanam bunga lawang sehingga dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan bunga yang berkualitas tinggi.
2. Persiapkan bibit atau biji
Jika Anda menggunakan bibit, pastikan bibit cengkeh yang dipilih sehat dan berusia kurang lebih 6 bulan. Jika Anda menggunakan biji, biji cengkeh perlu direndam dalam air selama 24 jam sebelum ditanam. Persiapan bibit merupakan tahap penting dalam menanam bunga lawang. Berikut adalah beberapa langkah untuk mempersiapkan bibit sebelum menanam bunga lawang:
Pilih bibit yang sehat: Pilih bibit cengkeh yang sehat dan memiliki ukuran yang sama. Hindari bibit yang cacat atau terlihat tidak sehat seperti kerdil, mati rasa, atau daun yang kering.
Rendam bibit dalam air: Sebelum menanam, rendam bibit dalam air selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk membantu bibit menyerap air dan mempersiapkan akar untuk menyerap nutrisi dari tanah.
Siapkan media tanam: Siapkan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pasir, dan kompos dalam perbandingan 1:1:1. Pastikan media tanam yang digunakan memiliki pH yang cocok untuk pertumbuhan bunga lawang.
Dengan mempersiapkan bibit dengan baik, Anda dapat memastikan bahwa bibit bunga lawang siap untuk ditanam dan tumbuh dengan baik. Selain itu, bibit yang sehat juga dapat meningkatkan produktivitas bunga lawang yang dihasilkan.
3. Tanam bibit atau biji
Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm dan jarak antar lubang sekitar 3-4 meter. Kemudian, masukkan bibit atau biji ke dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah. Berikut adalah langkah-langkah untuk menanam bibit bunga lawang:
Persiapkan lahan: Siapkan lahan dengan membersihkan gulma dan bebatuan. Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 30 cm.
Pupuk tanah: Campurkan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan tanah di sekitar lubang tanam untuk memperkaya nutrisi tanah. Aduk rata dan pastikan tidak ada gumpalan pupuk yang tersisa.
Masukkan bibit ke dalam lubang tanam: Masukkan bibit bunga lawang ke dalam lubang tanam dengan hati-hati, pastikan posisi akar bibit menghadap ke bawah. Jangan terlalu dalam atau terlalu dangkal saat menanam bibit agar bibit tidak mati.
Tutup lubang: Tutup lubang dengan tanah dan tekan dengan ringan agar bibit tetap berada di tempatnya. Pastikan tidak ada rongga udara di sekitar akar bibit.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menanam bibit bunga lawang dengan baik dan memastikan pertumbuhannya yang optimal. Selalu lakukan perawatan rutin untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.
4. Lakukan penyiraman
Setelah menanam, siram tanaman hingga tanah basah. Selanjutnya, lakukan penyiraman secara rutin setiap 2-3 hari. Penyiraman adalah salah satu kegiatan perawatan penting dalam menanam bunga lawang. Berikut adalah cara melakukan penyiraman yang tepat untuk bunga lawang:
Pilih waktu yang tepat: Lakukan penyiraman pada pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih rendah. Hindari menyiram pada saat cuaca terlalu panas dan terik.
Gunakan air bersih: Pastikan air yang digunakan untuk menyiram bunga lawang bersih dan bebas dari kotoran. Hindari menggunakan air yang terlalu dingin atau terlalu panas.
Siram tanah, bukan daun: Fokuskan penyiraman pada tanah di sekitar bunga lawang, bukan daun. Hal ini dapat membantu menghindari penyakit dan memastikan nutrisi tersedia bagi akar.
Hindari penyiraman yang berlebihan: Jangan terlalu sering menyiram bunga lawang. Kelebihan air dapat menyebabkan akar membusuk dan membunuh tanaman. Sebaliknya, terlalu sedikit air dapat mengeringkan tanah dan merusak tanaman.
Sesuaikan frekuensi penyiraman dengan kondisi lingkungan: Perhatikan kondisi lingkungan sekitar dan sesuaikan frekuensi penyiraman sesuai dengan kebutuhan. Jika lingkungan lebih kering atau berangin, bunga lawang akan membutuhkan lebih banyak air.
Gunakan sistem penyiraman otomatis: Jika memungkinkan, gunakan sistem penyiraman otomatis seperti sprinkler atau sistem irigasi tetes. Hal ini dapat membantu memudahkan penyiraman dan menjaga tanah tetap lembab.
Dengan melakukan penyiraman yang tepat, Anda dapat memastikan bunga lawang tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga yang indah. Ingatlah untuk selalu memantau kondisi tanah dan lingkungan sekitar, serta melakukan penyiraman secara konsisten.
5. Lakukan pemupukan
Setelah 3 bulan menanam, lakukan pemupukan dengan pupuk organik atau pupuk kandang. Lakukan pemupukan setiap 3 bulan sekali. Pemupukan adalah salah satu kegiatan penting dalam merawat bunga lawang untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Berikut adalah cara melakukan pemupukan untuk bunga lawang:
Pilih jenis pupuk yang tepat: Gunakan pupuk yang kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk kompos sangat baik untuk bunga lawang karena dapat meningkatkan kualitas tanah dan memberikan nutrisi yang diperlukan.
Tentukan frekuensi pemupukan: Lakukan pemupukan setiap 3 bulan sekali, atau dapat juga dilakukan sekitar dua kali dalam satu tahun yaitu pada awal musim semi dan awal musim gugur.
Tentukan jumlah pupuk: Tentukan jumlah pupuk yang tepat untuk digunakan dengan memperhatikan ukuran tanaman, umur, dan jenis pupuk yang akan digunakan. Baca petunjuk penggunaan pada kemasan pupuk untuk mengetahui dosis yang tepat.
Aplikasikan pupuk dengan merata: Taburkan pupuk di sekitar pangkal tanaman dan ratakan dengan hati-hati. Hindari menumpuk pupuk di satu tempat karena hal ini dapat merusak akar dan merusak tanaman.
Siram tanaman: Setelah aplikasi pupuk, siram tanaman dengan air bersih agar pupuk meresap ke dalam tanah.
Jangan terlalu sering memupuk: Terlalu sering memupuk dapat merusak tanaman karena bisa terjadi over dosis atau kelebihan nutrisi.
Dengan melakukan pemupukan secara teratur, bunga lawang akan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. Ingatlah untuk memperhatikan jenis, frekuensi, dan jumlah pupuk yang digunakan, serta jangan terlalu sering memupuk agar tanaman tetap sehat dan produktif.
6. Lakukan pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah tanaman mencapai usia 2 tahun. Pemangkasan bertujuan untuk menghasilkan tunas-tunas baru dan meningkatkan produksi bunga lawang. Pemangkasan adalah salah satu cara merawat bunga lawang agar tetap sehat dan menghasilkan bunga yang indah. Berikut adalah cara melakukan pemangkasan pada bunga lawang:
Pilih alat yang tepat: Gunakan gunting tajam dan steril untuk memotong cabang dan daun yang tidak perlu.
Tentukan waktu pemangkasan yang tepat: Pemangkasan biasanya dilakukan pada musim semi sebelum tanaman mulai tumbuh subur, dan pada musim gugur setelah bunga selesai mekar.
Potong cabang yang rusak atau mati: Potong cabang yang rusak atau mati hingga ke pangkal dengan hati-hati. Hal ini dapat membantu memperbaiki bentuk tanaman dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Potong cabang yang menonjol atau terlalu panjang: Potong cabang yang menonjol atau terlalu panjang hingga sejajar dengan tanah. Hal ini dapat membantu menjaga bentuk dan ukuran tanaman agar tetap indah.
Potong bunga yang layu atau sudah mati: Potong bunga yang sudah layu atau mati agar tanaman tidak menghabiskan energi untuk mempertahankan bunga tersebut.
Hindari pemangkasan berlebihan: Hindari memangkas terlalu banyak cabang atau daun karena hal ini dapat merusak pertumbuhan dan mengurangi jumlah bunga yang dihasilkan.
Dengan melakukan pemangkasan yang tepat, Anda dapat membantu memperbaiki bentuk dan ukuran tanaman serta mencegah kerusakan yang lebih lanjut. Ingatlah untuk memilih waktu yang tepat dan menggunakan alat yang steril, serta hindari pemangkasan berlebihan agar bunga lawang tetap sehat dan menghasilkan bunga yang indah.
7. Panen bunga lawang
Bunga lawang siap dipanen setelah tanaman berusia sekitar 5 tahun. Panen dilakukan dengan memetik bunga yang telah mekar dan mengeringkannya di bawah sinar matahari selama beberapa hari hingga kering. Berikut adalah cara memanen bunga lawang:
Tunggu hingga bunga mekar: Tunggu hingga bunga lawang mekar sepenuhnya dan menunjukkan warna merah cerah pada bagian tengahnya.
Potong bunga: Gunakan gunting tajam dan potong tangkai bunga lawang dengan hati-hati. Pastikan Anda memotong tangkai setidaknya 1 inci di atas pangkal bunga untuk memastikan tetap terjaga.
Keringkan bunga: Setelah dipotong, letakkan bunga lawang di tempat yang terlindung dan kering. Hindari sinar matahari langsung atau tempat yang lembap, karena hal ini dapat merusak bunga lawang.
Pisahkan biji: Setelah bunga lawang kering, gosok-gosokkan bunga lawang hingga biji keluar. Pisahkan biji dengan hati-hati dari bunga dan bungkus dalam kain bersih atau kantong kertas.
Dengan melakukan pemotongan yang tepat dan penanganan yang hati-hati, Anda dapat memanen bunga lawang dengan baik dan mengambil biji yang berkualitas untuk digunakan dalam masakan atau dijadikan hiasan. Pastikan untuk menunggu bunga mekar sepenuhnya dan mengeringkan bunga dengan baik agar biji tetap utuh dan berkualitas.
Itulah langkah-langkah umum dalam menanam bunga lawang. Perlu diingat bahwa proses menanam bunga lawang bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi lingkungan dan jenis bibit atau biji yang digunakan.
Baca juga Cara Menanam Bunga Baby Breath